Rabu, 01 Januari 2014

DEPRESIASI

PENGERTIAN DEPRESIASI

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
- nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
- tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.

METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI

Secara umum, metode perhitungan depresiasi dibagi dua, yaitu: 
1. Metode klasik, terdiri dari: 
a. Metode garis lurus (straight-line, SL) 
b. Metode declining balance (DB) 
c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD) 
2. Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified Accelerated Cost Recovery System, MACRS)
B.  KRITERIA BARANG TERKENA DEPRESIASI
 
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :
Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
Harus mempunyai umur manfaat tertentu dan umurnya harus lebih lama dari satu tahun.
Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
Bukan inventaris, properti investasi, persediaan atau stok penjualan.
 
Properti yang dapat didepresikan dikelompokkan menjadi :
Nyata (tangible) : dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis, serta properti riil seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise

METODE SALDO MENURUN GANDA
Metode ini tidak memperhitungkan adanya nilai sisa / residu. Depresiasi tiap periode menggunakan prosentasi yang sama akan tetapi menghasilkan nilai yang berbeda karena nilai depresiasi pertama mengurangi nilai aktiva pada periode kedua dan seterusnya. Artinya nilai aktiva setiap periode selalu berbeda karena nilai aktiva menurun.
Prosentasi Depresiasi =( 100% / taksiran umur manfaat )x2
Depresiasi Periode 1= Prosentase Depresiasi xNilai Aktiva Periode 1
DEpresiasi Periode 2 =Prosentase Depresiasi x Nilai Aktiva Periode2. Dimana nilai aktiva periode 2 adalah nilai aktiva awal dikurangi nilai depresiasi periode 1.
contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19×1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
biaya depresiasi : 13.000.000 x 40% : 5.200.000
TahunJml terdepresiasiTariffBiaya depresiasiAkumulasi depresiasiNilai buku
19×1
19×2
19×3
19×4
19×5
13.000.000
7.800.000
4.680.000
2.808.000
1.685.000
40%
40%
40%
40%
40%
5.200.000
3.120.000
1.872.000
1.123.000
685.000
5.200.000
8.320.000
10.192.000
11.315.000
12.000.000
7.800.000
4.680.000
2.808.000
1.685.000
1.000.000
Jika suatu aktiva mempunyai nilai sisa maka depresiasi untuk tahun terakhir dihitung sbb :
Depresiasi : Nilai buku awal tahun terakhir – nilai sisa
: 1.685.000 – 1.000.000 : 685.000
 
METODE JUMLAH ANGKA TAHUN
Dalam metode ini depresiasi pada periode pertama jumlahnya paling besar dan dan pada periode terakhir depresiasinya paling kecil. Jadi depresiasi setiap periode berkurang sesuai dengan jumlah angka tahun taksiran umur manfaatnya. Jika taksiran umur manfaat n tahun maka cara menghitungnya adalah
S = n(n+1)/2
Depresiasi tahun 1 =( n / S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 2=( ( n-1 )/ S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 3=( ( n-2 ) / S ) x Nilai Terdepresi
Seterusnya sampai habis taksiran umur manfaatnya.
Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama jika mesin punya nilai sisa 192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga mesin tersebut 1.350.000
Jawab
S : 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi : 1.350.000 – 192.000 : 1.158.000
Depresiasi : jumlah terdepresiasi x angka pecahan
Th 1 : 1.158.000 x 25/325 : 89.077
2 : 1.158.000 x 24/325 : 85.513
 

C. PENGERTIAN DEPLESI

Nilai sumber alam, seperti : tambang emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, tambang minyak tanah, tanah yang yang digunakan sebagai obyek/bahan baku tertentu, akan berkurang, pengurangan nilai sumber alam ini disebut Deplesi.
 
Perhituyngan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber alam, banyaknya cadangan/kandungan sumber alam tersebut serta jumlah yang telah dieksploitasi selama periode tertentu
 
Contoh
 
Harga perolehan hak atas tambang Rp 80.000.000.000,00, taksiran cadangan/kandungan bijih besi sebesar 4.000.000 ton
 
Maka tarif Deplesi tiap ton = Rp 80.000.000.000,00 : 4.000.000 = Rp 20.000,00
 
Jika dalam setahun telah ditambang 150.000 ton, maka besarnya deplesi adalah 150.000 x Rp 20.000,00 = Rp 3.000.000.000,00
 
Ayat jurnal  untuk mencatat deplesi  tersubut adalah
 
Biaya Deplesi                                                     Rp 3.000.000.000,00
Akumulasi Deplesi                                            Rp 3.000.000.000,00
 
Rekening akumulasi deplesi adalah suatu rekening lawan terhadap cadangan barang tambang yang berangkutan, maka dalam neraca disajikan sebagai pengurangan terhadap harga perolehan cadangan barang tambang yang bersangkutan (seperti halnya aktiva tetap dengan akumulasi penyusutannya.
 
              elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi…/bab6_depresiasi.pdf
              staff.ui.ac.id/internal/132161170/material/ekotek_depresiasi.pdf